Oleh:
Ade Suganda
Friday, 13 April 2018
Belakangan saya sering sekali memposting hal-hal yang dapat memancing kemarahan atau menyinggung beberapa kalangan. Hal tersebut saya lakukan bukan tanpa alasan, saya melakukannya karena sesungguhnya saya benci kefanatikan.
Fananik sangat identik dengan cinta, dan seperti yang sudah kita semua ketahui bahwa cinta itu buta.
P1: Fanatik = CintaP2: Cinta itu ButaK : Fanatik itu buta
Sesungguhnya kesimpulan tersebut sangat amat benar sekali, saya akan jelaskan.
Ketika seseorang bersikap fanatik terhadap sesuatu apapun itu, dia cenderung akan menganggap "sesuatu" tersebut hanya memiliki elemen-elemen baik tanpa sedikitpun keburukan maupun kesalahan didalamnya.
Kebanyakan orang fanatik hanya mendengar apa yang dia ingin dengarkan, hanya melihat apa yang ingin dia lihat, dan hanya merasa yang dia ingin rasakan. Apa artinya? tentu saya akan jelaskan.
Orang fanatik pasti akan menepis segala bentuk berita, argumen, maupun komentar negatif terhadap idolanya tetapi sudah pasti akan menerima segala bentuk berita, argumen, maupun komentar positif terhadap idolanya. Inilah yang saya maksud "hanya mendengar apa yang dia ingin dengarkan, hanya melihat apa yang ingin dia lihat, dan hanya merasa yang dia ingin rasakan".
Seseorang yang bersikap fanatik kebanyakan tidak dapat membuka pemikirannya dikarenakan dia pasti akan menutup pemikirannya terhadap segala bentuk argumen yang bertentangan dengan pemikirannya. "Argumen/pendapatkulah yang benar, selain dari itu sudah pasti salah" seperti itulah pola pikir seseorang yang fanatik.
Hal tersebutlah yang membedakan antara seseorang yang pemikirannya terbuka dengan seseorang yang pemikirannya tidak terbuka. Seseorang dengan pemikiran yang terbuka bisa menerima atau setidaknya menghargai argumen/pendapat yang sebenarnya bersebrangan dengan pemikirannya.
Sekalipun kita jelaskan secara logis, seseorang yang bersikap fanatik tidak akan bisa menerima atau mempercayainya karena pikirannya sudah tersugesti bahwa pendapat atau berita dari kita sudah pasti salah. Dia tidak akan bisa mencerna kata-kata yang kita lontarkan sekalipun dia sangat menyimak dan penjelasan kita sangat amat logis.
Inilah yang harus kita obati dari negeri ini, kefanatikan.
Cobalah untuk menerima atau setidaknya menghargai pendapat orang lain jika anda tidak ingin menjadi seseorang yang fanatik.