Oleh: Ade Suganda Wednesday 4 April 2018


Saya kira sebenarnya hal ini sudah tidak perlu lagi dibahas, tetapi saya melihat banyak sekali orang yang terprovokasi oleh judul-judul portal berita clickbait yang mengutamakan profit dibanding menyebarkan kabar dan kebenaran.

Sebelumnya yang harus kalian pahami adalah, kalian harus paham apa bedanya membandingkan dengan menghina. Membandingkan bukan berarti menghina. Sedangkan didalam puisinya ibu Sukmawati, saya sama sekali tidak melihat adanya unsur-unsur menghina.

Seandainya ada perlombaan "Puisi Menghina" puisi ibu Sukmawati ini tidak akan memenuhi standar menghina yang baik dan benar. Jika ada lomba "Puisi Menghina", puisi ibu Sukmawati ini sudah pasti tidak akan mungkin lolos seleksi karena tidak adanya unsur-unsur menghina sehingga tidak memenuhi syarat untuk menghina.

Saya melihat puisi ibu Sukmawati ini sepertinya hanyalah sebuah bentuk satire. Dalam puisinya, ibu Sukmawati menyinggung pihak-pihak yang beranggapan bahwa budaya dari suatu kaum diluar sana merupakan bagian dari agamanya.

Seperti yang kita tau, sekarang ini banyak sekali pergeseran. Seperti bergesernya budaya-budaya luar yang kemudian dianggap sebagai perintah atau hukum-hukum agama.

Dalam puisinya, ibu Sukmawati menyinggung orang-orang tersebut yang cenderung lebih mencintai budaya bangsa lain ketimbang budayanya sendiri yang menurut ibu Sukmawati jauh lebih indah.

Ibu Sukmawati ingin mengingatkan kita bahwa budaya kita jauh lebih indah, ibu Sukmawati ingin membuat kita kagum pada budaya kita sendiri yang banyak orang sudah lupakan.

Intinya, menurut saya puisi ibu Sukmawati bukanlah sebuah bentuk hinaan, melainkan sebuah pendapat, perbandingan, dan peringatan. Beliau ingin mengingatkan kita semua bahwa budaya kita jauh lebih indah dari budaya bangsa lain diluar sana dan kita patut mecintainya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Latest-Post

Powered by Blogger.

Facebook

My-Tweets

Member-of


Copyright © 2012 - Ade Suganda | Default Design by Johanes Djogan | Edited by @Sooganda