Oleh: Ade Suganda Wednesday, 28 March 2018

sumber gambar: google (edited)

Ketika kita melihat seseorang sedang menjunjung tinggi-tinggi nama seseorang yang lain, kita bisa tau dan menebak apa tujuan orang tersebut menjunjung tinggi nama orang yang dirasa besar. Apakah orang tersebut memang kagum, atau dia hanya sekedar sedang menjilat.

Dalam hidup beragama, hal ini juga terjadi. Beberapa orang menjunjung tinggi nama tuhannya karena memang memuja, menyayangi, dan kagum. Tetapi beberapa orang lain melakukannya tidak lebih dari hanya sekedar menjilat. Sepertinya agak sulit membedakan apa yang menjadi indikasi seseorang tersebut sedang menjilat tuhannya atau tidak, tetapi tentu kita bisa bedakan.

Seperti yang sudah kita ketahui, ketika seseorang menjunjung tinggi nama orang lain dengan harapan mendapatkan imbalan itu artinya menjilat. Seperti itu juga orang-orang yang menjilat tuhannya, mereka menjunjung tinggi, menyembah, memuja tuhannya dengan harapan akan mendapatkan imbalan atau hadiah dari tuhannya.

Apalagi kita sendiri tau, sejak kecil kita diajarkan untuk beribadah dengan tujuan agar mendapatkan pahala guna bekal untuk masuk surga nanti. Ketika beranjak dewasa, beberapa orang akan berfikir kalau pahala hanya menjadi bahan/gimmick agar anak-anak tertarik dan mau beribadah. 

Tetapi tidak semua orang dapat berfikiran dewasa ketika mereka bertambah usia. Beberapa orang yang lain justru akan semakin percaya bahwa beribadah itu tujuannya hanya untuk mengumpulkan pahala dan mendapatkan kenikmatan surga.

Apakah orang-orang yang beribadah dengan motif pahala dan surga ini benar-benar ikhlas dalam beribadah? well, utarakan pendapat kalian sendiri. Saya sendiri berpendapat, orang-orang yang berbadah demi nikmat surga dan pahala ini tidak lebih dari hanya sekedar menjilat tuhannya sendiri.

Andai saja kita bisa menemui tuhan kita secara fisik setiap hari di kehidupan nyata, orang-orang inilah yang akan terus-menerus mengikuti kemanapun tuhannya pergi. Mereka akan terus mengekori kemanapun tuhannya pergi dan mereka akan terus-menerus memuji tuhannya demi bisa menjejakan kaki di surga atau demi bergelimang pahala.

Pernahkah kalian bertanya-tanya, apa yang akan terjadi jika surga, neraka, dosa, dan tentunya pahala tidak pernah ada? apakah manusia-manusia ini masih mau atau tetap menyembah dan memuja tuhannya? I dont think so.

Sesungguhnya banyak jalan untuk melakukan ibadah, tapi cobalah untuk hindari aturan agama sebagai motif nya.

Sebagai contoh ketika kita bersedekah cobalah cari alasan lain selain "karena agama yang perintahkan kita untuk bersedekah". Tidakkah lebih baik dan terdengar lebih manusiawi ketika motif nya "karena sebagai manusia kita harus saling berbagi" atau "bersukur"?

Agama memiliki sekumpulan aturan yang salah satu tujuannya memang untuk menghindari terjadinya tindak kejahatan dan untuk mengarahkan umatnya menuju jalan atau cara yang benar. Intinya agama berfungsi sebagai acuan. Tetapi apakah kita se-barbar itu sebagai manusia? Apakah jika agama tidak pernah diturunkan di bumi maka kita (manusia) akan hidup liar? Izinkan logika kita yang menjawab.

Bahkan untuk waktu yang lama ketika agama sudah diturunkan pun masih sering terjadi tindakan tidak manusiawi seperti perbudakan contohnya. Hal itu terjadi karena memang manusia belum bisa berfikir dan bertindak manusiawi, bukan karena manusia masih jauh dari agama.

Terlebih lagi sekarang ini agama dijadikan hanya sekedar sebagai fashion dan gaya, kebanyakan dari mereka mencoba mendekatkan diri dengan agama hanya demi terlihat beragama saja dan mengesampingkan tujuan dari beragama.

Hal ini juga yang membuat semakin maraknya para penjilat-penjilat tuhan, dikarenakan sesungguhnya mereka tidak benar-benar tau dan tidak tertarik untuk tau apa yang membuat aturan-aturan didalam agama tersebut diciptakan.

Contoh lainnya adalah sekarang ini begitu banyak orang yang rajin beribadah, membaca ayat-ayat agama mereka, mendengarkan ceramah walaupun provokatif, dan mengelu-elukan nama tuhannya. Tetapi mereka bertindak rasis dengan memusuhi agama dan etnis lain, lalu apa gunanya kita beragama? Sepertinya mereka hanya sedang menjilat tuhannya sendiri hahaha

Pahala dan surga bukanlah goals dari beragama.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Latest-Post

Powered by Blogger.

Facebook

My-Tweets

Member-of


Copyright © 2012 - Ade Suganda | Default Design by Johanes Djogan | Edited by @Sooganda