Oleh:
Ade Suganda
Friday, 16 March 2018
Apa itu Agama? apa itu Tuhan? Untuk apa kita menyembah Tuhan? coba tanyakan ketiga pertanyaan tersebut kepada mereka yang kalian sendiri tau kalau mereka seringkali melakukan hal yang tidak membanggakan akan tetapi mereka juga sering memposting instagram story tentang ayat yang dikutipnya dari salah satu "kitab suci" atau tentang ceramah omong kosong.
Fungsi dan arti Agama saat ini sudah bergeser dari yang awalnya mencari kebenaran atau jawaban dari pertanyaan yang dirasa tidak dapat terjawab dimanapun menjadi hanyalah sebagai gaya.
Mereka sendiri hanya percaya dan hanya yakin apa yang diyakini oleh orang lain tanpa mempertanyakan apa yang mereka percayai atau yakini. Karena banyak orang saat ini yang beranggapan bahwa dengan terlihat agamis akan menjadikan mereka terlihat keren, akan tetapi mereka tidak memperdulikan makna dan estetika dari beragama tersebut.
Mereka berfikir dengan hanya membaca kitab suci menjadikan mereka dekat dengan Tuhan, mereka berfikir dengan berpakaian layaknya orang Arab menjadikan mereka dekat dengan Tuhan. Mereka juga berfikir dengan hanya bermain musik di Gereja menjadikan mereka dekat dengan Tuhan. Bahkan mereka berfikir dengan berjanggut akan menjadikan mereka dekat dengan Tuhan.
Hal ini sangatlah konyol mengingat kalau awalnya agama dijadikan sebagai tempat belajar dan mendalami ilmu-ilmu tentang kehidupan juga kematian.
Kebanyakan generasi saat ini hanya melihat Agama sebagai sekumpulan aturan atau larangan yang harus mereka patuhi. Tapi siapakah yang menciptakan aturan-aturan tersebut atau apa yang menyebabkan aturan dan larangan tersebut diciptakan jarang mereka pertanyakan.
Padahal menurut saya sendiri,
Mempertanyakan sesuatu yang kita yakini sangatlah penting terlebih "sesuatu" itu akan sangat berpengaruh di dalam kehidupan kita atau di dalam kehidupan orang-orang disekitar kita.
Tapi apakah orang-orang saat ini mempertanyakan apa yang mereka yakini? saya sangat yakin kebanyakan dari mereka tidak melakukannya.
Kebanyakan dari mereka berfikir bahwa beragama hanyalah mematuhi sekumpulan aturan, padahal mempertanyakan aturan-aturan tersebut merupakan bagian dari beragama. Kita berhak bahkan menurut saya wajib untuk mempertanyakan sekumpulan aturan yang kemudian akan kita patuhi. Kita harus tau kenapa aturan-aturan itu dibuat, apa penyebabnya.
Pernah di satu malam saya menonton acara rohani Kristen, kemudian pendeta tersebut mengatakan kurang lebih seperti ini:
Janganlah kalian pertanyakan kebenaran. Orang-orang yang mempertanyakan kebenaran hanya akan terus bertanya dan tidak akan pernah menjadi lebih baik.
Menurut saya ini sangatlah lucu, pendeta tersebut sepertinya menyuruh orang-orang yang menyaksikan acara itu untuk tidak mempertanyakan apa yang diajarkannya.
Ini konyol, karena sesungguhnya Tuhan sendiri menyuruh kita untuk berfikir. Ini artinya mempertanyakan segala sesuatu adalah hak sekaligus kewajiban kita sebagai manusia yang berakal.
Tapi apakah orang-orang yang menjadikan Agama hanya sebagai gaya ini akan berfikiran hal yang sama seperti apa yang barusan saya jabarkan ini? Baiklah kali ini saya tidak mau menjawab pertanyaan saya sendiri.
Agama adalah ilmu. Harus kita pelajari, harus kita dalami, dan yang terpenting adalah harus kita pertanyakan.
Agama hanya sebagai gaya, akibatnya apa? akibatnya sangat banyak sekali orang-orang saat ini yang mudah dipengaruhi dan diprovokasi dengan hanya mengatasnamakan Agama dan Tuhan yang tidak pernah mereka pertanyakan.