Oleh: Ade Suganda Thursday 15 March 2018



Sedih rasanya ketika melihat generasi saat ini yang berfikir bahwa kemewahan adalah sesuatu hal yang patut untuk dibanggakan dan dipamerkan.

Padahal pada kenyataannya keadaan ekonomi mereka tidak semewah dan semampu itu, gengsilah yang membuat mereka bergaya layaknya priayi dan tidak dapat jujur pada diri sendiri.

Kenapa sih harus bermewah-mewah? kenapa tidak jadi sederhana saja? saya sendiri berpendapat justru sederhana itu lebih keren, karena dengan sederhana kita dapat menyesuaikan diri dalam berbagai kondisi.

Tapi tidak dengan generasi saat ini yang cenderung menutup-nutupi kehidupan mereka yang sederhana dan memamerkannya ketika mereka sedang mendapatkan atau merasakan sesuatu yang dirasa mewah, sangat tidak keren.

Apa intinya dari kemewahan? apa artinya? apakah generasi "mewah" ini berfikiran bahwa dengan memamerkan kemewahan mereka maka akan membuat orang lain yang melihatnya terkagum-kagum?

Setelah orang lain kagum melihatnya lalu apa?

Menurut saya, kemewahan adalah produk dari kapitalis. Kapitalis membuat tren mewah seakan kemewahan itu adalah sesuatu hal yang keren. Setelah ditanamkan pemikiran kalau "mewah adalah sesuatu hal yang keren" lalu mereka dapat menjual produk-produk mewah mereka yang sebenarnya biasa saja.

Tahukah kalian bahwa saat ini ada sekelompok pemuda yang menyebut diri mereka "hypebeast". Mereka tak lain adalah sekelompok pemuda yang mengenakan berbagai pakaian atau asesoris bermerek yang harganya diluar akal sehat.

Kapitalis sendiri menurut saya masih dapat diterima ketika mereka memiliki produk dengan kualitas atau fitur menarik yang mereka tawarkan kemudian mereka menentukan harga tinggi untuk produknya. Tapi sekali lagi menurut saya kapitalis sangat brengsek ketika menawarkan produk yang sebenarnya biasa saja dengan harga yang diluar akal sehat, satu-satunya yang mereka tawarkan pada produk mereka hanyalah brand.

Seperti salah satu merk/brand yang sering digandrungi para pemuda "hypebeast" ini, mereka mematok harga sekitar Rp. 4.000.000,- untuk setiap kaos yang hanya bertuliskan nama brand mereka sendiri.

Tapi ya kembali lagi masalahnya adalah para pemuda yang cenderung menyukai dan memamerkan kemewahan ini, mereka akan sangat tergila-gila dengan produk yang sebenarnya masih banyak yang lebih baik dan lebih murah.

Akan tetapi tulisan ini tidak hanya menyinggung bagi mereka yang "hypebeast" saja, saya juga menyayangkan mereka yang hobi pamer makan di hotel mewah atau hanya sekedar berenang di hotel mewah. Juga mereka yang berfoto dengan memanfaatkan pantulan cermin untuk memamerkan logo buah pada handphone mahal mereka.

Jadilah sederhana, sederhana itu keren.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Latest-Post

Powered by Blogger.

Facebook

My-Tweets

Member-of


Copyright © 2012 - Ade Suganda | Default Design by Johanes Djogan | Edited by @Sooganda